Bersatu, Berjuang Untuk Demokrasi dan Kesejahteraan

Minggu, 15 Agustus 2010

Refleksi Ketidakpuasan


 
SIMULASI: Anggota Brimobda Lampung kemarin menggelar simulasi pengamanan jelang May Day dan Pilkada Bandar Lampung


BANDARLAMPUNG - Hari ini (1/5), sedikitnya lima ratusan massa turun ke jalan-jalan Bandarlampung untuk memperjuangkan tuntutan yang sama, peningkatan kesejahteraan. Massa yang terdiri beberapa elemen masyarakat itu memperingati Hari Buruh (May Day) yang jatuh 1 Mei. Bukan hanya di Lampung, peringatan serupa serentak dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia dan belahan dunia lainnya.
Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Lampung berencana mengusung 350-an massa dengan menggandeng beberapa organisasi lainnya. Mereka berasal dari Serikat Pekerja untuk Kesejahteraan Lampung; Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi; Sema-Lambar; Serikat Pekerja PT AWS; dan UKMBS UBL.
 Berikutnya, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bandarlampung; Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandarlampung; dan Serikat Buruh Nestle Indonesia Panjang (SBNIP).
Koordinator SRMI Lampung Ali Akbar menjelaskan, ada beberapa tuntutan inti yang diusung. Pertama, penuntasan kecurangan pemilu karena banyak hak buruh yang hilang. Kedua, penghapusan outsourcing. Ketiga, menasionalisasi industri pertambangan asing dan perusahaan-perusahaan strategis yang dikuasai asing; penghapusan utang luar negeri; industrialisasi nasional untuk kesejahteraan rakyat; dan mencabut UU 13/2005 tentang Ketenagakerjaan.
’’Kami minta penyusunan UU Ketenagakerjaan yang baru dengan melibatkan partisipasi seluruh serikat pekerja (SP). Aksi ini juga sebagai refleksi ketidakpuasan kami terhadap pemerintah dan pengusaha yang kerap memosisikan buruh sebagi warga kelas dua,” ujar Ali kepada Radar Lampung tadi malam.
 Ia menjelaskan, aksi pertama dilakukan ke Bundaran Tugu Adipura. Dari sana, massa baru bergerak ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung.
     SRMI meminta Dewan Pengupahan (DP) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lampung serius memperjuangkan nasib buruh.
     ’’Kami melihat dewan pengupahan masih mengekor kebijakan perusahaan. Mestinya mereka mempunyai nilai tawar saat penetapan UMK untuk memperjuangkan nasib buruh,” katanya.
Disnakertrans selaku satuan kerja yang mengurusi masalah ketenagakerjaan, menurutnya, masih belum memperhatikan para pekerja. Itu dibuktikan adanya perusahaan yang membandel, tidak memperhatikan kesejahteraan karyawan. Misalnya, belum memberikan jamsostek ataupun jaminan kesejahteraan lain bagi para pekerja.
    Terpisah, Kepolisian Daerah Lampung dan jajarannya akan menindak tegas siapa pun demonstran yang melakukan kegiatan-kegiatan anarkis dalam aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Sedunia (May Day) tersebut.
’’Jika sudah mengarah pada aksi anarkis, polisi tidak akan ragu-ragu melakukan langkah-langkah penegakan hukum. Unjuk rasa tersebut pasti kami bubarkan,” tegas Kepala Biro Operasional Polda Lampung Kombespol Rahyono W.S. usai gelar pasukan pengamanan peringatan May Day di Lapangan Saburai, Enggal, Tanjungkarang Pusat (TkP), pukul 16.00 WIB kemarin (30/4).
Kendati demikian, perwira menengah polisi ini memaparkan, pihaknya akan lebih mengedepankan langkah-langkah persuasif dan negosiasi dalam melakukan pengamanan demonstrasi hari ini. ’’Intinya sepanjang itu tertib, polisi akan melakukan pengawalan dan pengamanan,” janjinya.
    Hal itu, lanjut dia, karena sesuai dan dilindungi UU RI Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. ’’Tetapi, harus ada ketentuan yang dilewati. Yang penting tertib dengan tidak mengganggu situasi kamtibmas seperti menutup jalan,” tandasnya.
    Lebih jauh perwira menengah itu menerangkan, dalam pengamanan May Day hari ini, Polda Lampung dan Poltabes Bandarlampung akan menerjunkan 650 personel. ’’Tetapi, ada juga anggota yang on call di markas. Begitu juga dengan kendaraan taktis seperti mobil water cannon, kami standby kan di markas,” tuturnya.
    Apakah pengamanan demonstrasi ini dianggap tak terlalu berlebihan? Rahyono menjawab tidak. ’’Pengamanan ini sudah proporsional dan tak berlebihan. Anggota yang diturunkan dalam pengamanan ini kan tersebar luas di semua jalan,” bantahnya.
    Dia menambahkan, pihaknya berharap perayaan Hari Buruh di Lampung tidak sampai berujung anarkis. ’’Insya Allah tidak terjadi apa-apa. Apalagi masyarakat Lampung kan santun serta religius. Dengan gelar pasukan ini bukan berarti kami mau unjuk kekuatan. Tetapi, kami kan tidak mau ambil risiko. Kalau kecolongan kan repot nantinya,” pungkas dia.
    Sementara itu di Lapangan Saburai kemarin (30/4), selain gelar pasukan, kendaraan-kendaraan taktis juga ikut dikumpulkan berikut satu unit helikopter milik Polda Lampung.
    Sebelum pelaksanaan gelar pasukan, sekitar pukul 08.00 WIB, Satuan Brimob Polda Lampung juga mengadakan simulasi penanganan demonstrasi di jalanan depan kantor mereka di Rawalaut, Pahoman, Tanjungkarang Timur (TkT). Dalam simulasi itu, mereka juga membawa serta mobil water cannon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Salam Pembebasan..................